Sensasi Body Painting

Posted on 5 April 2018 at 1:31 AM

Sensasi Body Painting

Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak sepuluh model menjadi kanvas pada sensasi melukis di atas tubuh atau "body painting", sebagai salah satu kegiatan Sanur Village Festival (SVF) 2010 di Pantai Sanur, Bali, Sabtu.

Di antara model yang dijadikan kanvas, pada hampir sekujur tubuhnya terlihat balutan cat akrilik penuh sensasi warna-warni, seperti wujud lukisan ikan, singa, pemandangan alam dan lainnya.

Para pelukis tubuh yang memamerkan keahliannya itu dengan lincah menorehkan kuas berlumur cat aneka warna secara bergantian ke bagian tubuh depan maupun belakang sang model.

Jango Paramartha, salah seorang pelukis tubuh itu mengatakan, untuk menuangkan ide dan coretan pada tubuh tidak sulit, hampir sama dengan melukis di atas kanvas kain.

"Tidak sulit kok melukis di tubuh. Yang penting konsentrasi, karena melukis tubuh medianya terkadang bergerak," kata Jango yang juga dikenal sebagai kartunis.

Namun demikian, kata dia, menuangkan lukisan di tubuh dituntut mampu mengikuti lekuk tubuh yang menjadi model, baik dalam posisi berdiri, duduk atau lainnya.

"Pelukis harus mampu mewujudkan karya sesuai tema yang diangkat. Sekarang ini kita menyoroti masalah lingkungan hidup," ucapnya sembari terus menorehkan kuasnya.

Nikita, seorang model "body painting" mengaku sangat senang bisa ikut serta dalam salah satu kegiatan SVF kelima itu.

"Saya senang bisa berpartisipasi menjadi 'kanvas' dalam kegiatan 'body painting' ini. Ini untuk kedua kalinya mendapat kesempatan berpartisipasi," ucapnya.

Nikita mengaku bersedia menjadi model pada kegiatan itu demi memberi ruang bagi para pelukis untuk mengekspresikan idenya ke dalam sebuah lukisan yang sensasional.

"Menjadi model seperti ini sudah biasa. Tidak ada perasaan ragu, karena saya dituntut untuk selalu berekspresi," ucapnya.

Wisatawan asing dan warga setempat tampak begitu antusias memadati kawasan pameran lukis tubuh guna menyaksikan para perupa menggambar di atas tubuh.

Selain itu, para pengunjung umumnya juga ingin tahu bagaimana sikap sang model ketika hampir sekujur tubuhnya dilumuri cat akrilik dan harus bertahan dalam posisi sebagai kanvas.

Koordinator Pameran Lukisan SVF 2010 Ida Bagus Sutama menjelaskan, kegiatan "body painting" itu diikuti oleh seniman Pulau Dewata, yaitu Jango Paramartha, Teja Astawa, IB Purwa, Moelyoto, Sani, Yus Martini, Edy Supriyanto, Pandy, Antok dan Heri Koko.

"Kami juga memberikan kesempatan kepada penonton yang ingin mencoba menorehkan cat aneka warna itu pada tubuh para model," katanya.

Untuk melukis tubuh seorang model, rata-rata diperlukan waktu sekitar satu jam. "Itu waktu yang cukup untuk menyelesaikan lukisan pada tubuh seorang model," ujarnya.(*)